Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Rabu, 29 November 2017

G G S (Gaes Gaes Sunan)


G G S (Gaes Gaes Sunan)




Berawal dari sebuah pembelajaran dari kampus yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tak tau menau atas pembagian sebuah kelompok, berasal dari Fakultas yang berbeda semua sehingga menjadi misteri bagi kami untuk mengetahui di kelompok berapa dan ditempatkan di desa manakah kami nantinya. Semua itu terjawab sudah ketika pengumunan itu keluar dan melaksanakan sebuah pembekalan dan diminta berkumpul dengan kelompok masing-masing. awal mula kita berkenalan dengan teman baru dan dengan wajah baru dari fakultas berbeda. Tak ku sadari jika aku mempunya gandengan dari fakultas dan bahkan satu kelas dengan aku tak lain ketua kelasku sendiri yang sekelompok denganku yaitu Bapak Mastuki. 
Dibentuklah sebuah penanggungjawab kelompok yang telah ditetapkan di ketuai oleh "Sunandiantoro" dari Fakultas Hukum yang tak lain Dia merupakan Ketua Bem-U pada masa itu. 

Banyak keluhan karena kita belom kenal sama lain meskipun satu kampus kita juga ga kenal karena beda fakultas dan jadwal kita ga selalu sama. Dari situ kita merekatkan diri kepada yang lain agar tidak merasa minder dengan yang lain, bisa disebut kita membangun keluarga baru dalam program kedepan kita ini selama satu bulan penuh.
Satu bulan kita berkerja sama untuk menjalankan beberapa program yang telah kami susun sebelumnya. Dan selama satu bulan haru biru dalam kelompok kami sangat menikmati membentuk keluarga baru melalui kkn tersebut. Satu bulan diwarnai dengan adanya rasanya senang susah hingga pertengkaran semua sudah kami lewati bersama. Tak menutup kemungkinan kita juga mengalami problem yang serius untuk menjalankan satu program kita.
Setiap hari kegiatan kita tak luput dengan canda tawaan dari beberapa teman lainya, yang paling mencolok sebuah kata-kata baru yang disebut sebagai isyarat jika anak-anak ingin "BAB" dengan nama lain dari bab itu sendiri diganti dengan "KPS" Hahahaha. Karena kebanyakan anggota kita bekerja setiap harinya yang kita andalkan untuk membantu cewek adalah ketiga cowok yang menginap di sekretariat antara lain Sunandiantoro, Arizal, dan Mu'ad. Dengan adanya mereka bertiga yang selalu kompak namun terkadang saling beda pendapat mereka mendapat nama baru "Sunan (kasino), Arizal (Indro), Mu'ad (Dono)".
Pembagian tugas sudah ditetapkan pada awal kita ditempat kkn, daftar piket posko, sekretariat, hingga tugas untuk urusan dapur dan kebersihkan sekretariat. cewek kita bagi untuk memasak setiap pagi sore dan malam, setiap sehari ada 2 cewek 1 cowok. 
Disini awal mula kenapa GGS dibentuk ? dimulai dengan masakan, kenapa karena setiap masak tumis semua bumbu diiris bukan dihaluskan dan satu orang yang paling bawel dalam hal masakan adalah mas Sunan. Kenapa ? karena dia tidak suka sama yang namanya bawang putih :D sehingga anak-anak lainya menyebut dia sebagai drakula haha sehingga dia menyeletuk kalo masak apa ga bisa kalau tidak dikasi bawang putih ? aku tidak suka sama baunya dan rasanya. Ketika banyak kegiatan kita cewek-cewek sepakat untuk masak siang saja karena semua tugas masing-masing program, sehingga dia juga sempat menggerakan cowok lainya untuk memasak sendiri dengan alakadarnya yaitu masak sayur kelor dan membuat sambal cabai saja. Dan hasil dari masakanya sayur kelor tersebut belum matang tetapi tetep dimakan dan dihabiskan haha 


Tidak ada yang lebih indah kecuali melihat dia sibuk memasak sayur kelor yang keadaanmasi setengah matang karena sudah tidak kuat menahan lapar :D bersama Arizal (baju biru) Mu'ad (kaos hitam membawa piring) Sunan (bau strip) dan yang punya rumah mas Ferdy (baju hitam). Mempunyai keseruan sendiri ketika melihat mereka sibuk memasak dan bingung mencari bumbu yang diperlukan haha.
Dan disinilah mengapa dijuluki GGS karena diketuai oleh Sunandiantoro yang ga doyan dan ga suka sama bawang putuh, yang mulainya GGS adalah Ganteng Ganteng Srigala menjadi Gaes Gaes Sunandiantoro, yang dimaksud gaes adalah kami anggota yang dibawah tanggungjawab Sunandiantoro.






Seribu Manggrove di Pantai Cemara


Seribu Manggove di Pantai Cemara


Banyuwangi – Di Banyuwangi  terdapat  beberapa  pantai  yang  baru saja menanam pohon manggrove. Manggrove merupakan ekosistem hutan yang unik karena merupakan perpaduan antara ekosisterm darat dan ekonistem perairan. Hutan manggrove mempunyai peranan yang sangat penting terutama bagi kehidupan masyarakat sekitarnya dengan memanfaatkan produksi yang ada didalamnya, baik sumberdaya kayunya maupun sumberdaya biota laut (udang, kepiting, ikan) yang biasanya hidup dan berkembang biak dihutan manggrove.
Salah satunya yang baru saja ditanami pohon manggrove adalah pantai cemara. Beberapa bulan lalu antusias mahasiswa Stikom ikut menanam pohon manggrove. Di pantai cemara sendiri mempunyai lahan kosong yang masih belum rencana akan ditanam tumbuhan ataupun lainya,maka dari itu disosialisasikan untuk penanaman seribu manggrove dipantai cemara.
A. Ada beberapa tuuan penanaman pohon manggrove antara lain :

  1. untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga supaya tidak hancur, berubah atau punah.
  2. untuk melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung yaitu dengan cara membersihkan, memelihara dan memperbaiki baik itu secara fisik maupun secara langsung dari pengarauh berbagai macam faktor, misalnya seperti faktor lingkungan yang bisa merusak benda-benda tersebut.
  3. untuk menekankan kembali pada pemakaian bangunan lama supaya tidak terlantar, disini maksudnya apakah dengan cara menghidupkan kembali fungsi yang sebelumnya dari bangunan tersebut atau mengganti fungsi lama dengan fungsi baru yang memang diperlukan. 
 B. Beberapa Manfaat Konservasi
  1. Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses – proses ekologi maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan.
  2. Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah.
  3. Untuk melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga unik.
  4. Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, mikro organisme dan lain-lain.
  5. Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya.
 

Menikmati Keindahan Alam Tak Harus Jauh Keluar Kota

Banyuwangi - Tidak hanya kaya akan budaya tapi juga kaya akan wisatanya. Masyarakat Banyuwangi mengembangkan dan memanfaatkan potensi alam untuk wahana wisata. Tidak mau kalah dengan kota lainya yang menyuguhkan pemandangan indah dan juga asri, wisata dibanyuwangi juga menyuguhkan berbagai pemandangan yang indah dan juga elok. Seperti halnya wisata Hutan Pinus di desa Songgon, menyediakan pemandangan yang membuat mata segar kembali dengan melihat muara sungai dari atas rumah pohon dan sekaligus memanjakan mata dengan melihat yang hijau-hijau. Tidak hanya itu, disana juga menyedikan paket menginap dirumah pohon jadi semakin lengkap weekend kamu jika berkunjung kesana tidak perlu jauh-jauh ke hotel.



Yang kedua bagi kalian yang ingin menikmati suasana laut dengan disuguhkan hutan cemara kalian bisa kunjungi pantai cemara ga kalah bagus dengan pantai lainya juga. kalian bisa menikmati deburan ombak dan memandangi selat bali dari pantai cemara. Kalian bisa menikmati sore kalian dengan bermain bola volly ditepi pantai sembari menanti cahaya senja memancar. Tak harus mahal untuk menikmati suasana pantai cemara, kalian hanya merogok kocek sebesar Rp 2.000 untuk parkir /motor dan untuk tiket masuk Rp 2.000 /orang. Tarifnya ga terlalu menguras dompet banget guys, kalian bisa sepuasnya bermain dipinggir pantai dan didalam hutan cemara.





Selasa, 21 November 2017

Mengenalkan Lingkungan Adat Kepada Anak


Mengenalkan Lingkungan Adat Kepada Anak

Banyuwangi - Dalam sebuah Kuliah Kerja Nyata di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi angkatan 2014 melaksanakan KKN pada bulan Juli-Agustus lalu. Beberapa program sudah tersusun rapi dan siap untuk dilaksanakan oleh anggota perbidang yang sudah disepakati sebelumnya. Dalam hal ini kami selaku anggota KKN melakukan sejumlah interkasi terhadap masyarakat sekitar untuk menjalankan program di Desa Olehsari. Dari beberapa program bidang pendidikan menambahkan program sekolah adat bukan hanya mengajar didalam kelas, kita mengajak siswa untuk belajar diluar kelas agar mengenal lingkungan sekitar. Dalam program sekolah Adat ada beberapa yang diajarkan oleh rekan-rekan kami antara lain : belajar mengenal lingkungan, mengaji dan mengenal tarian khas Banyuwangi yaitu tari Gandrng dan tarian Seblang yang begitu khas di lingkungan setempat.

Anak-anak begitu antusias mengikuti sekolah adat yang dilaksanakan setiap hari minggu pagi. Banyaknya jumlah anak-anak di desa Olehsari membuat kita semakin semangat mengajari mereka tentang lingkungan dan lainya. Terlebih  bangganya kepada anak-anak mereka sudah pandai menari berbagai tarian gandrung, benar-benar mewarisi dan calon generasi penerus.
Di desa Olehsari sendiri memang ada sebuah sanggar tari namanya "Sayu Sarinah" sanggar tersebut memang digunakan untuk latihan menari, panjak, drama dll. Tidak heran kalau masyarakat sekitar seperti anak-anak tingkat tk, sd, dan smp bisa menari. karena di lingkungan sekitarnya memang menyuguhkan berbagai tarian setiap harinya yang bisa mereka lihat. Jika tertarik untuk ikut menari disanggar Sarinah juga bisa belajar yang akan diajarkan oleh anak pemilik sanggar yaitu mbak "Ayu Pratiwi". 



 

Seblang Desa Adat Olehsari "Mystical Dance"

Banuwangi- Banyuwangi merupakan Kabupaten yang terkenal akan Budayanya di beberapa desanya. Salah satunya di Desa Olehsari Kecamatan Glagah Banyuwangi, merupakan salah satu dari desa di Banyuwangi yang memiliki adat yang sangat kental, yaitu Seblang Olehsari. Di Banyuwangi sendiri ada 2 adat Seblang yaitu Seblang Olehsari dan Seblang Bakungan. Pelaksaan Seblang Olehsari sendiri dilaksanakan setelah hari raya Idhul Fitri tepatnya 7 hari sesudah Lebaran, Tarian yang dibawakan seorang gadis dalam keadaan tidak sadar tersebut dikenal dengan tarian Seblang Olehsari.
Tarian tersebut dilakukan selama tujuh hari berturut-turut pada bulan Syawal di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Penentuan waktu dan siapa yang akan menarikan tarian yang berusia ratusan tahun tersebut melalui proses 'kejiman' atau kerasukan yang dialami oleh tetua di Desa Olehsari, Banyuwangi. Penari saat itu bernama Fadiah Yuliati siswa kelas 3 SD N 1 Glagah yang menggantikan sepupunya Saudah yang sudah menikah.
Persiapan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Fadiah, sang penari berdandan di rumah tetua adat. Seluruh tubuhnya dilumuri dengan lulur warna kuning atau dikenal dengan nama "atal".
Tidak seperti penari pada umunya, penggunaan make up sangat minimalis. Hanya bedak tipis, perona mata, dan lipstik. Setelah menggunakan kain panjang dan menggunakan kemben, Diah begitu panggilannya menutupi kepala dan wajahnya dengan kain panjang.
Lalu mereka bersiap di jalan desa dengan rombongan keluarga yang akan mengiringi penari Seblang menari. Seorang dukun membakar dupa dan seorang perempuan tua membawa makhkota Seblang yang terbuat dari pupus daun pisang, yang diletakkan di atas sebuah nampan.
Selanjutnya rombongan tersebut berjalan menuju pentas Seblang yang terletak di tengah Desa Olehsari. Ratusan orang telah menunggu kedatangan penari. Di bawah payung agung, ritual tari tradisi Seblang dimulai.




Penari Seblang menari mengelilingi payung Agung diiringi sekitar 45 gending atau lagu. Penari juga mengajak penonton untuk menari dengan melemparkan selendang ke kerumunan masyarakat.
Siapa yang terkena selendang wajib naik ke atas pentas dan ikut menari bersama seblang. Sementara itu saat gending yang dimainkan Kembang Dirmo, penari Seblang menjual bunga yang berisi 3 kuntum bunga yang dirangkai di bambu kecil.
Masyarakat percaya bunga tersebut memiliki khasiat untuk keselamatan, keberuntungan, rejeki dan tolak bala. Harga yang dijual adalah Rp 5.000 untuk dua bilah bambu berisi bunga.
"Masyarakat sini percaya kalau minum rendaman bunga ini agak terjaga keselamatannya, banyak rejekinya, dan juga enteng jodoh.
Iidak berhenti disitu saja, setelah 7 hari berturut-turun penari seblang harus dimandikan dengan air 7 ember berisikan bekas mahkota yang dipakainya saat menari. Tidak hanya penari seblang saja namun semua anggota keluarga keturunan seblang harus duduk dalam kursi yang sudah disiapkan untuk dimandikan oleh tetua yang biasah disebut dengan pawang seblang. 
setelah acara pemandian atau pensucian diri dari roh seblang selesai, masyarakat setempat mengambil sisa-sisa air dalam ember dengan menggunakan botol aqua untuk dibawa pulang dan digunakan untuk membasuh muka. Mereka percaya air trsebut dapat menyembuhkan penyakit dan lain lain.




Rabu, 08 November 2017

anak hits banyuwangi


Banyuwangi -  Banyuwangi tidak hanya terkenal dengan festival yang menarik saja, Banyuwangi juga menarik para wisatawan untuk menjelajah wisata yang ada di Banyuwangi. Pesona Banyuwangi bukan hanya menarik masyarakat lokal melainkan wisata mancanegara juga tidak ingin kalah untuk menikmati wisata yang ada di yang dikenal dengan Kota Gandrung.
Banyaknya wisata di Banyuwangi menjadikan masyarakat banyuwangi ingin mengunjungi tempat wisata baru di sekitar Kota Banyuwangi. Bukan hanya kalangan anak muda saja yang ingin mengunjungi beberapa tempat wisata, banyak juga keluarga yang ingin menikmati weekend bersama. Tidak hanya sekedar berkunjung saja melainkan bisa menikmati suasana yang mereka pilih untuk berlibur diakhir pekan. Wisata baru yang menawarkan spot selfi dengan background bagus menjadi sasaran kalangan muda ingin mengabadikan foto ditempat tersebut.

Wisata yang menjadi andalan untuk menarik wisata mancanegara adalah Gunung Ijen. Dengan spot blue fire banyak wisatawan mancanegara ingin melihat dan menikmatinya. Tak hanya Gunung Ijen saja yang menjadi andalan wisata di Banyuwangi, masi banyak wisata lain yang menawarkan keindahan dan spot selfi menarik. Kalangan muda mudi Banyuwangi bahkan rela jelajah wisata hanya ingin mengabadikaan keindahan tempat yang menawarkan spot selfi bagus. Contohnya saja Pulau Merah yang dikenal akan icon bukit ditengan pantai. Dan ombaknya yang indah pernah dijadikan lomba surfing yang diikuti wisatawan dari beberapa negara.


Cari Blog Ini

Archives

Text Widget

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

pilih bahasa

Popular Posts

G G S (Gaes Gaes Sunan)

G G S (Gaes Gaes Sunan) Berawal dari sebuah pembelajaran dari kampus yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tak tau menau atas pembagian s...